ASESMEN KINERJA DAN
PORTOFOLIO
DALAM PEMBELAJARAN IPA
DI SD
A.
Asesmen
Kinerja
Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap
proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses
pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen
kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses keterampilan dan kecakapan
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Berdasarkan cara melaksanakan asesmen
kinerja, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Asesmen
kinerja klasikal
Digunakan untuk
mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
b. Asesmen
kinerja kelompok
Untuk mengases kinerja
siswa secara berkelompok.
c. Asesmen
kinerja individu
Untu mengases kinerja
siswa secara individu.
Pada pelaksanaannya, guru dapat megatur
secara fleksibel kinerja-kinerja yang akan diases dalam kurun waktu tertentu. Misalnya
dalam dua semester guru merencanakan untuk mengases keterampilan setiap siswa
dalam membuat larutan. Guru merencanakan dalam dua semester tersebut empat kali
kegiatan yang menuntut siswa membuat larutan. Maka guru dapat membagi siswa ke
dalam empat kelompok siswa yang akan diases. Siswa kelompok pertama akan diases
pada kegiatan pembuatan larutan pertama, kelompok berikutnya diases pada
pembuatan larutan yang berikutnya. Sehingga setiap siswa mendapat kesempatan
yang sama untuk dinilai keterampilannya dalam membuat larutan. Asesmen kinerja
yang digunakan oleh guru tersebut adalah asesmen kinerja individu.
Untuk merealisasikan asesmen kinerja
ini, dimulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja yang meliputi tiga fase
penting, yaitu:
1. Fase
1 : mendefinisikan kinerja
Ditentukan kinerja apa
yang ingin dinilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai
menjadi membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaran
kecil terlebih dahulu, mengatur pencahayaan, memasang preparat, dan memfokuskan
bayangan benda.
2. Fase
2 : mendesain latihan-latihan
kinerja
Menyediakan
pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul.
Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM yang
dipersiapkan adalah praktikum dengan menggunakan mikroskop.
3. Fase
3 : melakukan penskoran dan
perekaman/ pencatatan hasil
Asesmen kinerja bersifat lugas
(fleksibilitas) dalampengembangan bagian-bagiannya, tetapi ada beberapa yang
perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks dalam rangka
pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metoda-metoda asesmen kinerja.
Pada dasarnya faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses seleksi
asesmen sesuai dengan sasaran prestasi untuk siswa dan juga dengan metodologi
asesmen kinerja.
Pada penilaian unjuk kerja yang
menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai apabila kriteria penguasaan
kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, siswa
tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua
pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan
demikian nilai tengah tidak ada. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala
rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan
kategori nilai lebih dari dua.
B.
Asesmen
Portofolio
Asesmen portofolio merupakan asesmen
otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti yang
diseleksi bersama oleh siswa dan guru.
Portofolio sebagai asesmen otentik dapat
digunakan untuk berbagai keperluan:
1. Mendokumentasikan
kemajuan siswa kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui
bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membangkitkan
kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong
tanggung jawab siswa untuk belajar.
Keuntungan penerapan portofolio sebagai
asesmen otentik antara lain:
a. Kemajuan
belajar siswa dapat terlihat dengan jelas.
b. Menekankan
pada hasil pekerjaan terbaik siswa serta dapat memberikan pengaruh positif
dalam belajar.
c. Membandingkan
pekerjaan sekarang dengan yang lalu.
d. Siswa
dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik.
e. Memberikan
kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu.
f. Dapat
menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa
itu sendiri, orang tua dan pihak lain yang terkait.
Model
portofolio IPA SD yang berisi contoh-contoh pekerjaan siswa:
1. Hasil
ulangan
2. Uraian
tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3. Gambar-gambar
dan laporan lisan
4. Produk
berupa hasil pekerjaan proyek
5. Laporan
kelompok dan foto kegiatan siswa
6. Respon
terhadap pertanyaan open-ended atau
masalah pekerjaan rumah
7. Salinan
piagam penghargaan
Bentuk-betuk
asesmen portofolio:
a. Catatan
anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian
mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar
rekaman kejadiannya.
b. Ceklis
atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa.
c. Skala
penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa.
d. Respon-respon
siswa terhadap pertanyaan.
e. Tes
skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah
pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya:
tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.
Langkah-langkah
dalam menerapkan portofolio, yaitu:
1. Tahap
persiapan
a. Menentukan
jenis portofolio yang akan dikembangkan.
b. Menentukan
tujuan penyusunan portofolio.
c. Memilih
kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio.
d. Meminta
siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio.
e. Guru
mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa.
2. Mengatur
portofolio
Portofolio
diatur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan
bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam
portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan
portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi
masing-masing. Setiap bukti pekerjaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi
tanggal.
3. Pemberian
nilai akhir portofolio
Aspek
yang dinilai meliputi isi portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi
pemberian sampul, nama pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi
serta refleksi diri.